Pembaca yang budiman, perkenalkan namaku
Paramitha dan cukup panggil saja Mitha. Saat ini usiaku 20 tahun. Aku
masih duduk dibangku kuliah semester 5 sebuah Perguruan Tinggi Swasta di
Kota Gudeg Yogyakarta. Aku ingin menceritakan pengalaman pertama
bercumbu dengan sesama wanita.
Cerita panas
ini dimulai pada suatu sore di akhir bulan Februari tahun 2008 lalu.
Pada saat itu kedua orang tuaku pergi keluar kota untuk beberapa hari.
Kedua orang tuaku sudah meminta tolong kepada tante Layla untuk
menemaniku. Sore itu tante Layla datang dengan temannya yang bernama
tante Dewi yang berumur sekitar dua kali dari umurku.
Setelah berbasa-basi sebentar di ruang
tamu, kupersilakan mereka untuk beristirahat di kamar yang telah
disediakan. Mereka berdua masuk ke kamar dan aku membereskan gelas
minuman yang kusuguhkan kepada mereka.
Ketika aku melewati kamar mereka,
kudengar suara tante Dewi, “Ayo kita mulai”. Aku penasaran dengan
perkataan tante Dewi sehingga aku sengaja mengintip melalui lubang kunci
pintu kamar itu siapa tahu kelihatan. Memang benar kelihatan. Mereka
berdua berdiri berhadap-hadapan sedang saling berciuman dan saling
melepas baju. Kulihat tante Dewi tidak mengenakan BH sedangkan tante
Layla mengenakan BH. Mereka masih berciuman dan saling meremas payudara.
Tante Dewi meremas kedua payudara tante Layla yang masih dilapisi BH
sedangkan tante Layla dengan leluasa meremas kedua payudara tante Dewi
yang sudah telanjang. Aku sudah terangsang dan tanganku tanpa sadar
masuk ke kaos meremas kedua payudaraku sendiri.
Beberapa saat kemudian tante Layla
menghentikan remasannya pada kedua payudara tante Dewi dan melepas
BH-nya sehingga kedua payudara mereka yang lebih besar dari punyaku yang
36A sudah sama-sama telanjang. Mereka melanjutkan saling meremas serta
saling mencium dan aku juga makin terangsang, ingin bergabung dalam
permainannya.
Tiba-tiba kedua payudara mereka sedikit
demi sedikit sudah saling menempel dan mereka berpelukan. Adegan
selanjutnya aku tidak melihatnya karena posisi mereka bergeser dari
lubang kunci pintu kamar yang aku intip.
Aku kemudian pergi ke kamarku dan
melupakan hal tersebut. Aku pergi ke kamar mandi dan ketika aku tinggal
melepas CD pintu kamar mandi diketuk oleh seseorang. Aku meraih handukku
dan melilitkannya di tubuhku. Kubuka pintu dan kulihat tante Dewi hanya
dengan memakai kimono.
“Kamu dipanggil tante”
Pikiranku kembali ke adegan yang kulihat dari lubang kunci sehingga kujawab, “Tapi saya baru mau mandi” Dengan harapan tante Dewi terangsang melihat keadaan tubuhku terlilit handuk kemudian mencumbuku. Ternyata tidak.
“Terserah kamu mau mandi. Tapi aku cuma disuruh”
Dia kemudian pergi dari hadapanku. Aku lalu masih berselimutkan handuk lalu masuk ke kamar tante Layla dan kulihat dia sedang tengkurap di tempat tidur hanya dengan memakai CD saja.
“Kamu dipanggil tante”
Pikiranku kembali ke adegan yang kulihat dari lubang kunci sehingga kujawab, “Tapi saya baru mau mandi” Dengan harapan tante Dewi terangsang melihat keadaan tubuhku terlilit handuk kemudian mencumbuku. Ternyata tidak.
“Terserah kamu mau mandi. Tapi aku cuma disuruh”
Dia kemudian pergi dari hadapanku. Aku lalu masih berselimutkan handuk lalu masuk ke kamar tante Layla dan kulihat dia sedang tengkurap di tempat tidur hanya dengan memakai CD saja.
“Ada apa tante?”
“Kamu bisa mijit kan”
“Bisa”
Disuruhnya aku untuk duduk di atas tubuhnya dan aku mulai memijit. Aku memijit sambil membayangkan adegan yang kulihat dari lubang kunci. “Handuknya dilepas saja” Aku menoleh dan kulihat tante Dewi melepas kimononya. Dia yang juga memakai CD saja kemudian naik ke tempat tidur dan menarik handuk yang masih kupakai.
“Kamu bisa mijit kan”
“Bisa”
Disuruhnya aku untuk duduk di atas tubuhnya dan aku mulai memijit. Aku memijit sambil membayangkan adegan yang kulihat dari lubang kunci. “Handuknya dilepas saja” Aku menoleh dan kulihat tante Dewi melepas kimononya. Dia yang juga memakai CD saja kemudian naik ke tempat tidur dan menarik handuk yang masih kupakai.
Sekarang kami bertiga sudah sama-sama
setengah telanjang. Tante Dewi duduk di belakangku dan menempelkan kedua
payudaranya ke punggungku. Digesek-gesekkan kedua payudaranya ke
punggungku dan tangannya juga maju ke depan meremas kedua payudaraku.
Aku semakin berani dan tanganku yang memijit punggung tante Layla lalu
turun ke bawah meremas kedua payudara tante Layla.
Setelah beberapa menit, tante Dewi lalu
turun dari tempat tidur dan aku disuruhnya duduk di tepi tempat tidur.
Tante Layla juga turun dan berdiri di belakang tante Dewi. Mereka
melepas CD mereka masing-masing. Tangan tante Layla dari belakang
meremas kedua payudara tante Dewi. Kemudian salah satu tangannya turun
ke bawah. Jarinya masuk ke vagina tante Dewi yang sudah basah. Aku
sendiri juga semakin basah sehingga kulepas CD-ku. Tapi aku tidak mau
ikut bergabung. Takut keasyikan mereka terganggu.
Sekarang mereka sudah saling berhadapan
dan berpelukan sambil berciuman serta saling meremas pantat. Jari tante
Dewi dimasukkan ke pantat tante Layla begitu pula sebaliknya. Mereka
serentak melepaskan ciumannya dan mendesah bersama-sama. Tante Dewi
melepaskan pelukan tante Layla dan menyuruhku untuk tiduran. Dia
kemudian mencium bibirku dan aku membalasnya. Lidahku masuk ke mulutnya
dan saling menjilat. Tangannya meremas kedua payudaraku dan
perlahan-lahan kemudian turun ke bawah. Dia menerima sesuatu dari tante
Layla. Kulihat penis buatan ada di tangannya. Kemudian penis buatan yang
besar itu perlahan-lahan dimaukkan ke vaginaku.
Pertama hanya dimasukkan 2 cm, kemudian
ditariknya lagi. Lalu dikeluar-masukkan lagi lebih dalam sampai 7 cm.
Dan dikocoknya vaginaku sedangkan mulutnya menghisap payudara kiriku.
Aku menikmati perlakuan tante Dewi dan kulihat tante Layla ikut
bergabung. Dia mulai mencium bibirku, kemudian turun ke bawah menghisap
payudara kananku sedangkan tangannya yang juga memegang penis buatan
memasukkannya ke mulutku dan dikeluar-masukkan.
Beberapa saat kemudian tante Dewi
menghentikan mengocok vaginaku tetapi penis buatan itu ditinggalkannya.
Tante Layla juga berhenti mengeluar-masukkan penis buatan ke mulutku.
Tante Layla lalu tengkurap di atasku sambil penis buatan yang masih ada
di vaginaku dimasukkannya ke vaginanya kemudian dia naik turun.
Seolah-olah aku adalah laki-laki dengan penis besar.
Setelah beberapa menit dia terlihat
lemas kemudian tidur di atasku. Kedua payudara kami saling menempel.
Kurangsang dia dengan ciuman di bibirnya. Dia mulai terangsang dan
memelukku sambil pindah posisi. Tante Layla di bawah dan aku di atas.
Aku merasakan ada sesuatu masuk ke lubang pantatku. Ternyata tante Dewi
telah tidur di atasku dengan penis buatan di vaginanya yang dimasukkan
ke pantatku. Permainan ini berlanjut sampai tengah malam secara
bergantian. Aku dengan tante Dewi, aku dengan tante Layla, tante Dewi
dengan tante Layla, serta kami bertiga bercumbu bersama-sama. Kami
bertiga sangat menikmati permainan ini terutama aku yang baru pertama
kali melakukannya.
Demikian pengalamanku bercumbu untuk
pertama kali dengan sesama wanita. Pengalamanku bercumbu dengan sesama
wanita ini berlanjut di “AKU DAN CHINTYA”
Jual
Berbagai Macam Obat Kuat Pria, Perangsang Wanita, Obat Pembesar Penis
Ampuh, Alat Sex Pria Dan Wanita 100% Privasi Terjamin Produk Berkualitas
Posting Komentar